Kecaplah dan Lihatlah

Ziarah ke Kota Suci merupakan sebuah perjalanan seperti perjalanan hidup. Agar berhasil menyelesaikan perjalanan itu kita perlu menjadikan Allah/Tuhan sebagai sahabat terbaik kita untuk membimbing kita di jalan yang benar dalam ziarah ke Kota Suci itu.

Raja Daud mengatakan dalam Mazmur 34 ayat 9 ‘Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan (Raja Kota Suci) itu.’ Dia akan menolong Anda dalam ziarah kehidupan ini sehingga Anda akan tiba di Kota Suci tersebut.

Suatu malam seorang pemuda Saudi meninggalkan Dubai pada larut malam dan mulai mengemudi menuju Riyadh, sebuah kota yang indah di Kerajaan Arab Saudi. Meskipun lampu kendaraannya menyala, mobilnya menabrak bagian belakang sebuah truk yang berhenti di jalan raya tanpa lampu penerangan. Benturan hebat dari tabrakan tersebut merobek mobilnya menjadi potongan-potongan yang tidak bisa dikenali. Bahkan bahan kimia dari truk tersebut bocor sehingga melelehkan bagian-bagian kendaraannya.

Pemuda tersebut tidak sadarkan diri dalam posisi terjungkir di ruang kemudi mobilnya dan terikat oleh sabuk pengamannya.

Anehnya ada rasa yang lebih manis dari madu memenuhi mulutnya dan dia dibawa dalam roh ke gerbang Kota Suci. Madu itu terasa begitu luar biasa, lebih lezat dari apapun yang pernah dia rasakan di bumi.

Di gerbang Kota Suci dia diberitahu oleh seorang malaikat bahwa pekerjaannya di bumi belum selesai dan dia akan dikirim kembali ke bumi untuk menyelesaikan pekerjaan Allah dan mengakhiri ziarahnya. Lalu rasa madu yang luar biasa itu memudar, dan mulutnya dipenuhi darah dari luka wajahnya yang parah. Kemudian dia kembali sadar, dan dibantu oleh paramedis untuk meninggalkan tempat kecelakaan itu. Wajahnya terluka parah.

Namun dia tidak pernah bisa melupakan manisnya madu yang dia cicipi dalam perjalanannya ke Kota Suci itu. Dia berharap bisa merasakan rasa manis itu setiap hari dalam hidupnya. Beberapa waktu kemudian dia membaca perkataan Raja Daud dalam Zabur (Mazmur) 119 ayat 103. “Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.”

Sabda Allah membimbing kita di jalan yang benar dalam ziarah kita ke Kota Suci. Sabda Allah lebih manis daripada madu bagi jiwa kita.

Nabi Yohanes Pembaptis (Yahya) putra Zakharia (Zakariyya) lahir secara ajaib sebagai jawaban atas doa Zakharia dalam Surah 21 ayat 90-91 dari Al-Qur’an. Istri Zakharia disembuhkan dari kemandulan kandungannya oleh nafas Roh Allah, dan anaknya dijadikan Tanda bagi semua bangsa. Allah/Tuhan berjanji bahwa Yohanes Pembaptis akan sungguh menyaksikan suatu Firman dari Allah. Firman itu lahir melalui Maria (Maryam) sebagaimana tercatat dalam Surah 3 ayat 45 dan Nama-Nya disebut Isa (Yesus) sang Mesias, Firman Allah.

‘Lihatlah para malaikat berkata, ‘Hai Maryam! Allah memberimu kabar gembira tentang suatu Firman dari Dia - nama-Nya akan disebut Yesus Kristus putra Maryam.’

Adapun Yohanes Pembaptis memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan (Injil Matius 3:4).

Yohanes Pembaptis adalah Nabi Allah yang berkhotbah di padang gurun Yudea dengan berkata, ‘Bertobatlah karena Kerajaan Surga sudah dekat! Inilah yang dimaksud oleh nabi Yesaya yang berkata, ‘Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: ‘Persiapkanlah jalan bagi Tuhan (Isa) luruskanlah jalan bagi-Nya.’ Lihat Yesaya 40 ayat 3, dan Yesaya 43 ayat 19.

Pertobatan adalah tindakan seseorang yang rendah hati dan itu mempersiapkan hati kita untuk melakukan ziarah – lihat Surah 42 ayat 25. ‘Allah adalah Dia yang menerima pertobatan dari hamba-hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosa serta Dia mengetahui semua yang kita lakukan.’

Marilah kita berdoa, Allah Yang Mahakuasa, ampunilah aku dari dosaku dan bersihkan aku dari semua hal jahat yang telah kulakukan, agar aku dapat dipimpin oleh Roh-Mu di jalan yang benar dan mengikuti ajaran Firman Allah selama ziarahku di bumi.’

Sekarang, setelah kita telah membersihkan hati kita, kita dapat menundukkan diri kepada Allah/Tuhan dan Firman-Nya serta dipimpin oleh Roh-Nya dalam ziarah kita ke Kota Suci.

Kecaplah dan Lihatlah betapa baiknya Tuhan itu! Dia akan memberikan makanan yang manis bagi jiwa Anda dalam perjalanan ziarah Anda.

Selanjutnya

Kisah selanjutnya dalam seri ini berjudul Buah Pohon Kurma. Dalam perjalanan ziarah Anda, Anda perlu menemukan oasis dengan pohon kurmanya di mana Anda dapat disegarkan dan dikuatkan untuk perjalanan selanjutnya.

Buy sets of these five leaflets & share with friends


ALSO ... rightpath-pagebottomClick and read "The Right Path", a book which answers questions asked by thoughtful Muslims and Christians.